Monthly Archives: June 2011

Istana = Palace

Yesterday, me and my family went to Bogor Presidential Palace. It’s a special event, because the palace only open for public a week in a year, only in June. There was really crowded there, which indicated the high public enthusiastic.

The Istana Open held from June 13th-21st 2011. You have to registered yourself first a week earlier. It’s all free of charge. You can choose the day and time you want to go in. On the day and you’ve chosen, you have to came 30 minutes earlier to re-registration and you’ll get a ticket. They also will give a mark on your hand.

Oh, by the way, you have to wear a formal and polite clothes. Sandal is not allowed, also if you bring a bag. Camera is forbidden too. You are not allowed to take a picture inside the palace area. You’ll enter the palace in a big group. Before you enter the palace, there is a standard metal detector. You have to queue.

Because of camera is forbidden inside, I will just describe how’s the inside. The dominant color of this building is white, with a lot of European touch because Indonesia was colonized by Dutch people before we proclaimed our independent day. There so many large-sized handmade painting there, also the human statue with the real scale, mostly about women. We also can see the “Kaca Seribu Bayangan” or “A Thousand Reflections Mirror” inside. It’s a pair of mirrors, positioned facing one another so we can see like it’s a thousand amount of our reflections. The mirror’s pretty large, about 1.5×3 meter square.

In the palace garden, you can also see a lot of deers grazing peacefully. The deers in one of the icon of this palace. There also a beautiful garden pool with floating lotus.
One thing I’ve regret from the day was that no clear instruction to the public visitor. I think it would be better if the event committee say clearly about what we can and can not do inside the palace area. I saw some camera activated and the tour was not arrange settled much. I also could take my mom’s picture inside the area. Could it be marked OK?

Although I have some complaints, Bogor Presidential Palace definitely a beautiful place to go. Hope next year it’s gonna be better. If you in Bogor, come to the palace will give you a new experience. In the ordinary day you can see the deers from the fence and feed them some carrots. They’ll like you, hehe..

 

Know your country, love your country. [diaprilize]

2PM HOTTEST?

It’s about 2 weeks ago. Thank’s to my little sister, I became such a kPop lover. The group I like is 2PM, hahaha… They’re entertain me so much. And then I started to look for their last mini album, titled STILL 2PM. I browsed the internet, then found a store who still sale it. I decided to do a online shopping. So I contacted the store to make a transaction.

After a week, the album I’ve ordered arrived. Thank you postman ^^

STILL 02:00pm

I listen to the songs carefully and I love it. I also displayed the CD pack on a corner in my room, and it suited well, haha…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yesterday, their new album “HANDS UP” was released. I thought about buy the album, but I abolished that. For buy the mini album I’ve spent my money about 200.000 rupiahs. My saving box’s going to be drained. I have to spend my money wiser. Maybe STILL 2PM will be the first and last kPop album I buy, hahaha… At least I know how it feel to have a kPop album my own :p

Love being myself. [diaprilize]

What’s Your Native Language?

Artinya kurang lebih “apa bahasa asalmu?”, atau “ente sehari-hari ngomong pake bahasa apa?”

 

Penggunaan bahasa bisa dibilang sebagai suatu fenomena yang universal. Coba bayangkan, ada berapa banyak bahasa yang digunakan di dunia ini. Banyaknya jumlah bahasa yang ada salah satunya bisa jadi karena bahasa itu merupakan suatu kesepakatan umum yang sifatnya suka-suka atau arbitrary.

 

Sedikit mengutip makalah yang gw buat bersama beberapa teman tentang pengajaran bahasa waktu semester 3 lalu dengan mengacu dari berbagai sumber, gw coba jelasin dulu tentang bahasa ibu dan bahasa kedua.

 

Bahasa pertama (bahasa asli, bahasa ibu; secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa yang mula-mula sekali dikuasai oleh seseorang sejak dia masih kanak-kanak yaitu sebelum dia mempelajari bahasa asing atau bahasa kedua. Orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama dari keluarga mereka.

 

Istilah bahasa kedua atau second language digunakan untuk menggambarkan bahasa-bahasa apa saja yang penguasaannya dimulai setelah masa anak-anak awal (early childhood), termasuk bahasa ketiga atau bahasa-bahasa lain yang dipelajari kemudian. Bahasa-bahasa yang dipelajari ini disebut juga dengan bahasa target (target language).

 

Nah, sebagai warga negara Indonesia, tentulah kita sehari-hari pakai bahasa Indonesia, betul? Sebagian ada juga yang mengombinasikannya dengan bahasa daerah masing-masing. Berarti bisa dibilang itulah bahasa pertama kita.

 

Di rumah gw sendiri, kami memakai bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi, malah sering dicampur-campur dengan berbagai bahasa daerah, seperti bahasa Sunda (mengacu pada tempat tinggal), bahasa Jawa (mengacu pada suku asal), dan bahasa Ambon (mengacu pada tempat kelahiran).

 

Terkadang kalau lagi kambuh, malah suka pakai bahasa asing dengan sangat kacrut dari segi penggunaan. Paling sering bahasa Inggris sih, walau penggunaannya cuma sekitar 0.1%.

 

Belakangan adinda tercinta lagi menularkan virus korea, jadi sedikit-sedikit nyeplos juga, walau cuma kata macem “annyeonghaseyo” sama “kamsahamnida”. Atau bahasa Jepang kayak “ohayo gozaimasu”, “arigatou”, atau “aishiteru”, hahaha…
*emang sebatas 5 kata itu yang gw tau*

 

Dunia sendiri dewasa ini terasa semakin sempit. Mau ke Eropa tinggal naek pesawat, tidur, transit, sampe deh. Mau ke Amerika, tinggal check-in, take-off, landing, selesai. Mau ke Singapura, tinggal ngedip. Dengan sarana transportasi yang kian maju dan mobilitas yang makin tinggi, dunia serasa dalam genggaman (baiklah, gw akui ini lebay).

 

Dulu waktu jaman masih SD, inget banget tuh kalau ada bule lewat pasti langsung bisik-bisik ke temen sebelah sambil mata ngekor dan tangan ngulur ke dompet bule itu (loh?). Sekarang, liat orang asing ternyata udah ga memberikan passion yang sama. Jadi pemandangan biasa. Banyak bertebaran. Sepuluh ribu dapat tiga (koq?). Pokoknya, bukan hal aneh kalau banyak orang asing seliweran.

 

Karena alasan di atas pula, kampus gw beberapa kali dapet kunjungan dari luar negeri dan secara kebetulan gw hadir di sana. *bukan, bukan buat nyopet!*

 

Gw inget sekali ada di acara malam persahabatan mahasiswa asing di IPB, gw agak melongo waktu menyadari ternyata di kampus gw banyak juga orang luarnya. Mulai dari yang putih, yang hidungnya mancung, yang sedikit gelap, yang matanya sipit. Gw juga pernah accidentally ketemu tamu dari Jepang sama Korea. Dan karena bahasa Inggris kami, yang direncanakan menjadi bahasa komunikasi utama, ternyata sama-sama standar, maka bahasa tubuh menjadi favorit. Horray…!!!

 

Karena hal itulah, maka gw terdorong untuk belajar bahasa asing, senggaknya bahasa Inggris little little I can lah yah. Jadi, untuk seterusnya, gw akan mencoba posting dengan bahasa Inggris. Kalau ada yang salah, silakan diketawain dengan syarat memberi tahu pembenarannya. Wokeh??

 

Okelahkalaubegitu, hope you all guys have a great weekend then.
Ciao..!!

Love being myself. [diaprilize]

Vakuummm T_T

Lama sekali ga posting tulisan apa-apa, sekarang malah banyak banget yang ingin di-posting. Hope you guys enjoy ^o^

Best regards. [diaprilize]